Sabtu, 14 November 2009

TIPS PENGAWETAN TELUR ASIN

TIPS CARA PENGAWETAN TELUR ASIN








Telur adalah produk peternakan mengandung nilai asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh manusia. Kendati memiliki kandungan gizi tinggi, telur mudah rusak akibat bakteri, antara lain salmonella, bahan kimia dari imbah, dan benturan atau gesekan.




Ambar turatminah, ketua kelompok candi P jaya yang memperoduksi telur asin rasa udang, mengatakan telur segar dengan mutu baik disimpan tidak lebih dari dua minggu. Bila disimpan lebih dari waktu itu, telur akan rusak. Kerusakan terjadi dikarenakan keluarnya gas`karbon dioksida dari telur sehingga menaikan derajat keasaman produk tersebut. Penyimpanan telur dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menyebaban penguapan sehingga bobot telur menurun dan putih telur menjadi encer.




Telur yang diawetkan dapat memperpanjang daya simpan menimal seminggu tanpa mengurangi nilai gizi di dalamnya. Memilih mengawetkan telur dengan mengunakan bubur dari campuran tanah liat, bubuk batu bata, abu gosok, dan garam dengan komposisi tertentu. Pengawet telur dapat dilakukan dengan penurun suhu, yakni maksukan dalam lemari es pada suhu 5 derajatcelsius, ini buat telur tahan 30 hari.




Pengawetan lain dengan mengunakan minyak sayur atau lilin encer yang dioleskan pada telur. Pengawetan ini membuat telur sampai 2bulan. Telur juga dapat diawetkan dengan cara pengasinan, dengan cara memasukan cairan pengawetan garam mengunakan jarum suntik kedalam telur. Lubang kemudian ditutup dengan selotip atau lilin. Lalu direbus, tapi ini tahan 3 dan 4 hari. Cara pengasinan lainya adalah dengan merendam dalam campuran air dan garam selama lima hari samapai 10 hari. Telur dengan cara ini tahannya samapai seminggu.


RESEP BOTOK TELUR ASIN



Bosan dengan olahan botok seperti biasa. Coba aja resep Botok Telur Asin yang satu ini. Rasanya juga gurih dan nikmat. Sebagai bahan pangan, telur mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kecuali vitamin C dan K. Kandungan zat gizi yang nyaris sempurna pada telur menjadikan telur sebagai kapsul alami.

Resep Bahan Botok Telur Asin :
telur asin mentah 10 butir
santan kental 250 ml dari 1/2 butir kelapa
daun kemangi 30 lembar
minyak goreng secukupnya
daun pisang/mangkuk untuk membungkus

Resep Bumbu Halus Botok Telur Asin :
bawang putih 4 siung
bawang merah 4 butir
merica bubuk 1 sendok teh
garam secukupnya
gula pasir bila suka

Resep Bahan Bumbu Kasar Botok Telur Asin :
daun salam 2 lembar
daun jeruk purut 2 lembar
serai 1 batang, memarkan
cabai merah 5 buah, buang biji, iris serong tipis

Cara Membuat Botok Telur Asin :
Tumis bumbu halus dan kasar hingga harum. Buang daun salam dan serai.
Campur bumbu, tumis dengan santan kental, aduk rata.
Ambil daun secukupnya, pecahkan 1 butir telur asin diatasnya. Beri 2 sendok makan campuran santan dengan bumbu, tambahkan 3 lembar daun kemangi.
Bungkus berbentuk tum.
Kukus hingga matang kurang lebih 15 menit. Angkat dan sajikan.

Untuk 10 porsi

Selamat mencoba

CARA MEMBUAT TELUR ASIN SENDIRI


Seringkali kita kecewa ketika membeli telur asin di pasar. Kadang kurang asin, kadang kuning telurnya belum berpasir dan berminyak, menjengkelkan. Ini ada resep pembuatan telur asin. Bikin sendiri saja kali ya. Coba deh, Rasanya bisa kita sesuaikan dengan selera kita.

BAHAN:
30 btr telur bebek
1 lt abu gosok
1 lt bubuk bata merah
750 gr garam
air secukupnya

CARA PEMBUATAN:

Pilih telur yang bermutu baik dan mulus kulitnya. Rendam sebentar. Cuci dengan cara mengamplas kulit telur agar bersih dari kotoran.
Campur abu gosok, bubuk bata merah, dan garam. Buat adonan dengan menambahkan air sedikit demi sedikit hingga berbentuk pasta.
Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira setebal 0,5 cm.
Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15 hari di tempat yang bersih dan berangin.
Setelah 15 hari, bersihkan telur dari adonan, cuci, dan tiriskan.
Rebus telur asin dengan api kecil selama 2 jam. Tiriskan.
Sajikan.
TIPS & TRIK:

Asin tidaknya telur asin dan keawetannya, sangat tergantung pada kadar garam yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin
awet telur yang diasinkan, tetapi rasanya akan semakin asin.
Untuk mengamplas kulit telur, pilih amplas yang paling halus teksturnya.

TELUR ASIN GA' ASIN LAGI


teLor asiN udaH gag asiN Lagii..(episode-2)
In dUariUs on 12 January 2009 by eNgga Tagged: ilmiah, jahe, lpir, ori, pedas, penelitian, smp, telor asin



kesimpuLan :

berdasarkan hasil pengamatan secara cermat secermat – cermatnya sampek mencret2 *hhahahaa, bcanda men!!* dan analisis *temennya analisus* menunjukkan:

====Ekstrak jahe yang dicampurkan pada larutan garam untuk pengasinan telur itik dapat menambah rasa dan aroma asin, yaitu rasa dan aroma jahe. Pada hari kelima proses difusi dan osmosis *asal tulis ajja, biar keliatan kayak orang pinter* ekstrak jahe ke dalam telur baru pada bagian putih telur, belum sampai pada kuning telur. Ini ditunjukkan pada rasa dan aroma jahe saat memakan putih telur. Rasa jahe pada kuning telur baru terasa pada hari ketujuh. Selain itu, ekstrak jahe yang berdifusi osmosis *??##R#!#^^()()##$!* dengan isi telur ternyata tidak menyebabkan perubahan warna pada telur asin.

=====Pada pencampuran ekstrak cabe, hari kelima minyak atrisi cabe berosmosis lewat pori cangkang dan membran telur itik dan berdifusi dengan albumen. Ini dibuktikan oleh 60 persen observer dapat merasakan rasa pedas pada albumen, sedangkan kuning telur belum terasa pedas. Pada hari ketujuh pengasinan, ekstrak cabe telah berdifusi dengan seluruh isi telur, baik putih maupun kuning telur. Seperti halnya ekstrak jahe, ekstrak cabe tidak mempengaruhi warna isi telur.

=====Hal yang kurang lebih sama terjadi pada pencampuran ekstrak jeruk. Pada hari kelima, ekstrak jeruk berdifusi hanya sampai pada putih telur. Hari ketujuh ekstrak jeruk baru semakin kuat memberi rasa pada albumen dan kuning telur. Sama dengan dua ekstrak sebelumnya, ekstrak jeruk juga tidak banyak mempengaruhi albumen dan kuning telur.
Dari serangkaian penelitian tersebut, diketahui bahwa membuat telur asin dengan aneka rasa dapat dilakukan dengan mencampur ekstrak jahe, cabe, atau ekstrak jeruk saat pengasinan telur. Hasil penelitian ketiga mbak gw ini termasuk salah satu finalis Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2004 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) *sebenernya gw jugag ikut, berhbung belom mandi, jd ditndang dr pesawat ama kondekturnya*

Selain itu, terus dilakukan pembaruan teknik pengolahan agar lebih memenuhi standar kualitas produk, termasuk soal keawetan dan daya tahannya.

eNiwEi oN a diFfereNt tOpic………(tp masih agak nyambung dikit)

tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang, yaitu Eli Subandiyah, Novita Rahmawati, dan Nichia Alies *sumpaH, gw gag kenaL* terUs meLakukan pembaruan teknik pengolahan agar lebih memenuhi standar kualitas produk, termasuk soal keawetan dan daya tahannya. *denger2 seh getoo*

Menurut mereka, selama ini yang tersedia di pasaran adalah telur asin yang dimasak dengan cara kukus, rebus, atau oven. ”Kami mencoba melakukan diversifikasi produk dengan model sangrai,” ujarnya dengan bangga.

Eli menjelaskan, pengasinan merupakan proses penetrasi garam ke dalam telur dengan cara difusi. Proses difusi terjadi setelah garam berubah menjadi ion Na+ dan Cl- *jadi inget kimiaa…*. Garam berfungsi sebagai pengawet dan pemberi rasa (flavour), sementara air sebagai media difusi (carrier).

Jumlah penetrasi air ke dalam telur telah mencapai ideal pada masa pengasinan. Namun pada saat telur direbus terjadi penambahan kadar air. Kelebihan kadar air inilah yang mengurangi keawetan telur asin,” ujarnya lagi. Untuk itulah, ketiga mahasiswa ini membuat diversifikasi produk telur asin yang kadar airnya tidak terlalu tinggi. ”Kondisi itu bisa tercapai dengan metode oven atau sangrai,” jelasnya.

Berdasarkan uji organoleptik terlihat telur asin sangrai memiliki tingkat keamisan yang rendah (36,62 persen), namun lebih awet tiga minggu dibandingkan dengan telur asin rebus.

Indikator lain seperti tingkat kemasiran, tekstur kuning, tekstur putih telur, tekstur cangkang, dan tekstur warna cangkang telur asin sangrai juga lebih baik.

Mengapa bisa demikian? Sebab kadar air dalam telur sangrai tidak berlebihan. Kadar air telur asin rebus sekitar 42,77 persen, sedangkan sangrai hanya 37,09 persen.

Proses pembuatan telur asin sangrai tak jauh berbeda dengan model rebus. Bedanya hanya pada pemasakan. Telur asin rebus biasanya dimasak dengan cara direbus selama dua jam. Sedangkan telur asin sangrai mula-mula direbus selama 30 menit, kemudian disangrai selama satu jam.

Penelitian tentang telur asin sangrai ini telah diikutkan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) 2006 di Universitas Muhammadiyah Malang. Meski tidak menggondol piala, kata anggota tim Novita Rahmawati, tak terlampau kecewa *syukurin ajja dehh..*.

Mereka merasa berhasil meningkatkan kualitas telur asin, yakni lebih awet.

TELUR ASIN RASA JAHE,JERUK N PEDAS







Pada dasarnya proses pembuatan telur asin ini ada beberapa cara. Namun kebanyakan orang lebih memilih dengan cara direndam atau di balut dalam adonan garam dicampur dengan serbuk bata merah, tanah liat, atau abu gosok. Selain itu juga ada yang merendamnya dengan cairan teh bercampur dengan adonan garam.

Dalam hal ini kesemua cara tersebut bertujuan sama yaitu membuat telur itik menjadi telur yang berasa asin. Tetapi ada juga yang mencoba membuat telur asin dengan ditambahkan rasa jahe, rasa jeruk, bahkan rasa cabai kedalam larutan garamnya, sehingga rasa telur tersebut tidak hanya asin, melainkan berpadu dengan rasa lain yang telah ditambahkan kedalam adonan garam tersebut.

Untuk lebih jelasnya kita ulas saja satu persatu tentang proses pembuatan telur asin ini.

A. Pemilihan Telur.

Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan sekaligus pemilihan (sortasi). Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-telur yang akan diperiksa tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali, sehingga kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari. Disamping itu, harus dihindari juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah kulit, karena selama dalam perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan membuat larutan perendamannya berbau busuk.

Pereiksaan dilakukan dengan memasuukan telur-telur tersebut kedalam suatu wadah atau bak plastik yang telah diisi dengan air, kemudian mengamati posisi telur telur etrsebut didalam air. Telur yang melayang. harus segera dipisahkan, sedangkan telur yang tengelam atau yang setengah melayang dibiarkan terendam beberapa saat sehingga kotorannya mudah dibersihkan. Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga benar-benar bersih, serta ditiriskan.

Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti langkah-langkah berikut :
1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya. kemudian bersihkan mulai dari kelompok kotor kemudian kelompok yang sangat kotor.
2. Telur yang kurang kotor dapat dibersihkan dengan kain/busa halus yang kering atau ampelas nomor 0. Telur yang g kotor dan sangat kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan dengan cara merendamnya dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran yang sudah mengering.
3. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan kerabang, keadaan isi telur dan rongga udaranya. Pilihlah telur yang kerabangnya utuh/tidak retak dan isi telur terlihat bersih serta memiliki rongga udara lebih kecil.

B. Membuat Adonan dan Larutan

Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan garam atau larutan garam terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau perendaman telur. Kalau kita baru pertama kali membuat telur asin, maka kita harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas satu persatu cara membuat adonan atau larutan ini.

1. Membuat Larutan Garam.

Proses pembutan larutan garam jebuh ini berfungsi sebagai larutan perendam telur. Proses ini harus didahulukan karena membutuhkan waktu lama untuk mendinginkannya kembali.

Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air hingga suhu tertentu (tidak perlu sampai mendidih) yang sekiranya cukup dapat membantu proses pelarutan garam dan saltpeter. Kemudian masukkan garam dan saltpeter, dan aduk hingga larut seleuruhnya. Selanjutnya angkat larutan garam jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin kembali.

2. Membuat Adonan Garam.

Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita tentukan takarannya untuk masing-masing media.

a. Adonan 1 dengan media tanah liat.
Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat 20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1 kg, air bersih secukupnya.

b. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur.
Untuk telur ayam atau itik sejunlah 30 butir, takarannya abu gosok 60 genggam, garam 1 kg, air bersih secukupnya.

c. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.
Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita gunakan serbuk bata merah sebanyak 60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci secukupnya.

Cara membuatnya adalah sebagai berikut.
1/ Salah satu bahan adonan (tanah liat, abu, atau serbuk batu merah), dicampur dengan garam dan salpeter sesuai takaran yang telah ditentukan.
2/ Aduk adonan tersebut hingga tercampur merata.
3/. Kemudian tambahkan air sedikit demi seedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur.

Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat.

Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.

Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.

C. Proses Membuat Telur Asin.

Untuk membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya secara rinci. Setidaknya secara garis besar kita mengetahui urutan pembuatan telur asin ini.

Adapun beberapa cara membuat telur asin yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang adalah sebagai berikut.

a. Perendaman dengan larutan garam.
Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan garam yang sudah didinginkan, agar menghasilkan telur asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telur-telur dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.

b. Pemeraman dengan adonan garam.
Caranya adalah dengan membungkus telur menggunakan adonan garam. Usahakan agar tiap sisi memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa asin yang meresap kedalam telur merata. Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap cukup maka adonan pembungkus harus segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada telur tidak berlebihan. Meresapnya larutan garam kedalam telur memperngaruhi kualitas produk telur asin tersebut.

c. Perendaman dengan adonan garam.
Cara perendaman dengan adonan ini lebih mudah dibadningkan dengan cara pemeraman. Kita tinggal menyediakan wadah, lalu tuangkan sedikit adonan kedalam wadah tersebut sebagai lapisan bawah dan ratakan. Kemudian letakkan telur-telur yang sudah bersih diatas lapisan adonan, dengan memberikan jarak antara telur. Setelah itu timbunlah telur-telur tersebut dengan adonan yang masih tersisa sampai rata menutupi semua telur. Biarkan telur terendam adonan garam selama 7-10 hari. Dalam perendaman ini adonan yang dibuat haruslah lebih banyak daripada untuk pemeraman, karena telur harus tertutup rapat dengan adonan.

Pemanenan

Setelah dirasa [erendaman atau pemeraman cukup waktunya (+/- 7-10 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. Simpan telur yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus. Jika telur hendak dipasarkan, biasanya sisa-sisa adonan yang menempel tidak di bersihkan semua untuk membedakan dengan telur tawar yang masih mentah.

Perebusan

Bila telur asin hendak dipasarkan dalam keadaan matang, maka perebusan dapat langsung dilakukan. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih. Untuk mncegah retak atau pecahnya telur dalam proses perebusan ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut ini.
a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi dengan air secukupnya.
b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus menjadi panas namun tidak mendidih (+/- 30 menit).
c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih.

Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau mengental terlebih dahulu sebelum mematangkan semua isi telurnya. Sehingga benturan-benturan yang terjadi selama perebusan, tidak akan menyebabkan retak atau pecahnya telur-telur asin tersebut.

Untuk telur asin matang dari hasil perendaman dengan larutan garam jenuh, biasanya memiliki putih telur yang berlubang-lubang (keropos)
Telur asin yang dihasilkan baik dari cara perendaman dengan larutan jenuh, melalui pemeraman, atau perendaman dengan adonan media garam, memiliki hasil yang berbeda-beda baik rasa maupun warnanya. Demikian juga dengan jenis telur dan juga tebal atau tipisnya kulit telur yang mempengaruhi daya serap telur terhadap laritan garam sehingga memberikan hasil yang berbeda pula.

TIPS Khusus Membuat Telur Asin.

Dalam telur asin terdapat kandungan gizi seperti protein, karbohidrat dan mineral beberapa kali lebih besar dibanding telur ituk tawar.

Ciri Telur Asin Rebus Yang Baik adalah :
Memiliki kuning telur berwarna kuning cerah dan berminyak. Dan posisi kuning telur berada ditengah-tengah, bukan dipinggir juga tidak banyak terdapat rongga. Simak baik-baik tips untuk proses membuat telur asin.

A. Direndam dalam larutan teh.
Setelah jadi telur asin mentah biasanya langsung dicuci dan direbus hingga matang. Namun ada juga sebagian orang yang merendam telur pada larutan teh terlebih dahulu sebelum telur asin mentah tersebut direbus. Bahkan kalau mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.

Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama 2-3 minggu. Namun jika hal ini dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai hingga 6 minggu.

Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori telur serta memberikan warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur asin yang dihasilkan akan lebih disukai konsumen.

B Telur Asin dengan Berbagai Aroma.

Dalam khalayak umum sudah pernah ada yang bereksperimen membuat telur asin dengan membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti telur asin rasa jahe, cabe, juga jeruk.

Penelitian yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak jahe, cabe, atau jeruk kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur itik.

Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas bersih jahe, kemudian diblender dengan air secukupnya, lalu disaring dan jadikan ekstrak jahe. Hal yang sama dapat dilakukan untuk membuat ekstrak rasa lainnya.

Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam larutan garam jenuh yang sudah dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari. Langkah selanjutnya sama seperti pada pembuatan telur asin biasa.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyampuran ekstrak rasa kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur hanya akan mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak mempengaruhi warna baik putih maupun kuning telurnya.

Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur akan bercampur dengan rasa jahe begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain. Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe, telur asin rasa pedas, dan telur asin rasa jeruk.

Nah silakan mencoba dengan tip-tips kami ini
__________________


Jumat, 13 November 2009

TELUR ASIN WARNA MERAH




Bahan :
12 telur bebek
300 gr garam
6 cups air
20 gr seledri
1 tsp sendawa
1/4 tsp air abu

Cara membuat :
1. Didihkan air, garam & daun seledri. Larutkan sendawa.
2. Buang daun seledri, tunggu sampai air menjadi dingin. Tambahkan air abu, aduk rata.
3.Taruh telur perlahan-lahan, tutup, taruh ditempat yang sejuk, diamkan selama 1 bulan.

TELUR ASIN RASA BUAH




Telur Asin Aneka Rasa

Biasanya, orang mengidentikkan telur bebek dengan rasa asin. Tapi, KSM Aneka Rasa di Kelurahan Pasir Gintung justru bisa membuat telur bebek beragam rasa. Adalah Robby, seorang anggota BKM Pasir Gintung yang pertama kali menggagas ide cemerlang tersebut. Awalnya muncul pikiran “nakal” di benaknya, bagaimana jika telur bebek itu tidak hanya berasa asin, melainkan rasa buah-buahan? Lalu, ia dan rekan-rekannya mencoba membuat telur asin aneka rasa. Setelah mencoba berkali-kali, akhirnya mereka memberanikan diri mengadakan pelatihan kepada warga sekitar.

Pada 2 Maret 2007 dibentuklah KSM Aneka Rasa guna mewadahi anggota dan menjamin kelangsungan kegiatannya. KSM yang diketuai oleh Rusdi dan beranggotakan Ali Citra, Satria, Faqih, dan Harry ini lalu mengajukan usulan kegiatan pelatihan pengembangan keterampilan pembuatan Telur Asin Aneka Rasa. Proposal yang diajukan mendapatkan respon cukup bagus dari BKM dan masyarakat. Bahkan, beberapa warga tidak sabar untuk segera mengikutinya.

Pelatihan yang dimulai pada April 2007 itu diikuti oleh 38 peserta, terdiri dari 21 orang perempuan dan 17 orang laki-laki. Dana pelatihan yang diajukan dan disetujui dalam proposal adalah Rp 3,5 juta, ditambah swadaya sebesar Rp 750.000. Seluruh dana tersebut digunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan yang diperlukan. Seluruhnya dibeli dari pasar tradisional di Kota Tanjung Karang. Bertindak sebagai instruktur pelatihan adalah sang koordinator BKM Robby, dibantu oleh Faqih, salah seorang anggota KSM.

Dalam pelatihan tersebut berbagai percobaan untuk mengekstrak telur asin dengan rasa jeruk, rasa mangga, rasa strawberry, durian, melon dan udang pun dijalankan. Proses pembuatan telur ini cukup mudah, karena hanya dilakukan dalam tiga tahapan. Pertama, pembuatan telur asin. Kedua, pengolahan buah-buahan yang akan dijadikan sebagai pemberi rasa. Ketiga, proses ekstraksi (pemberian rasa pada telur asin).

Mula-mula telur bebek dibersihkan dengan ampelas agar kulit telur licin dan menipis, supaya rasa aneka buah mudah meresap ke dalamnya. Selanjutnya telur dilumuri abu gosok yang sudah dicampur air dan garam, lalu disimpan di dalam tempat tertutup selama 1 – 2 minggu agar rasanya terasa. Setelah itu telur dibersihkan dengan air sabun. Jika perlu disikat hingga bersih, lalu dibilas dengan air.

Tahap kedua adalah menyiapkan buah-buahan yang akan dijadikan sebagai pemberi rasa pada telur bebek. Setelah dibersihkan (kecuali jeruk) semua buah-buahan dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke blender, dengan tambahan gula putih dan air secukupnya. Karena proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan alat suntik, maka penggilingan buah-buahan itu dilakukan hingga tiga kali, agar didapatkan saripati yang benar-benar halus. Hasilnya kemudian disaring hingga dua kali penyaringan, agar tidak tertinggal butiran sekecil apapun, karena lubang jarum suntik yang digunakan sangat kecil, sehingga berpotensi mampat.

Tahap ketiga adalah proses pemberian rasa telur asin dengan mengekstrak buah-buahan ke dalam telur asin. Pertama dibuat dua lubang di tengah bagian atas telur bebek. Lubang satu untuk memasukkan sari buahnya dan lubang lainnya sebagai jalan keluarnya putih telur. Selanjutnya, jarum yang sudah diberi sari buah-buahan tadi disuntikkan ke salah satu lubang yang sudah dibuat, hingga mencapai kuning telur. Setelah itu lubang ditutup dengan isolasi (cellotape), kemudian di kocok agar sarinya menyebar ke semua bagian telur.

Nah, terakhir telur yang sudah diberi rasa buah-buahan atau udang tersebut dimasukkan ke dalam air panas yang telah diberi air santan, dan direbus selama 45 – 60 menit. Jangan lupa, pemberian air santan dilakukan setelah air mulai panas, tapi tidak sampai mendidih. Tujuannya adalah menghilangkan bau amis telur. “Ternyata cukup mudah, dan kami mendukung penuh pengembangan kegiatan ini,” tegas Lurah Pasir Gintung Joko Pratikyo di sela-sela pelatihan.

Diliput berbagai Stasiun Televisi

KSM Aneka Rasa tidak berhenti berkreasi meski pelatihan telah selesai. Dengan difasilitasi langsung oleh koordinator BKMnya, 30 orang peserta pelatihan pengolahan telor asin aneka rasa diorientasikan produktivitasnya kepada semua pihak. Lima di antaranya melanjutkan dengan memproduksi telur asin aneka rasa, memanfaatkan modal awal dari swadaya masing-masing anggota sebesar Rp 300.000, dan alat yang sudah dibeli dari dana pelatihan.

Dari modal awal itu, KSM Aneka Rasa kini mampu memproduksi telur asin aneka rasa hingga 5.000 butir. Hingga kini KSM tersebut terus melipatgandakan produksinya tanpa memikirkan keuntungan terlebih dahulu, karena masih fokus pada upaya pemenuhan pesanan para pelanggan. Salah satu hal yang memotivasi dan diharapkan oleh para anggota KSM ini adalah kepercayaan dari masyarakat dan dukungan pemerintah.

Gayung pun bersambut. Walikota meminta KSM Aneka Rasa mengikuti acara Walikota Fair yang diadakan oleh Pemerintahan Kota Bandar Lampung. Bahkan mereka disediakan gerai khusus untuk memamerkan hasil-hasil karyanya selama berpartisipasi sebagai KSM dalam PNPM-P2KP. Usai mengikuti pameran, KSM Aneka Rasa tak henti-hentinya diliput oleh media, termasuk beberapa stasiun televisi nasional seperti adalah Indosiar, Trans TV, Anteve, Metro, TPI dan televisi lokal (TV Lampung).

Hal ini semakin memotivasi KSM Aneka Rasa untuk terus berkembang dan terus bereksperimen agar hasil produksinya tetap menjadi konsumsi yang digandrungi berbagai kalangan, baik orang tua, remaja maupun anak-anak. Hingga akhirnya timbul ide baru untuk menjadikan telur asin sebagai camilan dengan sambal saos. Bahkan, kini tengah digagas keripik yang berasal dari batang pisang (gedebog) sebagai teman telur asin aneka rasa.

Butuh Dukungan Pemerintah dan Kelompok Peduli

Karena rasanya berbeda dengan telur asin biasa, mulailah mengalir pesanan dari berbagai kalangan dan berbagai event. Di dalam mengembangkan usaha baru, sudah barang tentu muncul berbagai masalah yang dirasakan. Tidak terkecuali, KSM Aneka Rasa yang menemui kendala, antara lain, kurangnya modal guna menambah kapasitas produksi, karena kewalahan dengan banyaknya pesanan.

Lalu, sulitnya mendapatkan bahan baku, seperti telur bebek dan buah-buahan penambah rasa, karena hingga kini bahan-bahan tersebut masih dibeli di pasar tradisional di sekitar Kelurahan Pasir Gintung. Meski demikian, untuk bahan buah stroberi, KSM sudah bermitra dengan petani stroberi yang berlokasi di Lembang Jawa Barat.

Lebih lanjut, belum ada surat izin resmi dari Departemen Kesehatan, sehingga KSM masih takut mempromosikan hasil produksinya lebih luas.

Selain itu, peralatan masih sederhana, sehingga produksinya terbatas. Sebenarnya ada propinsi lain yang mengajak bermitra terkait peralatan yang lebih moderen, tetapi hal itu masih sedang dalam pembicaraan

KSM Aneka Rasa membutuhkan perhatian pemerintah setempat untuk mengatasi masalah ini. BKM diharapkan dapat lebih berperan dalam menjaring channel agar KSM dapat bermitra dengan peternak bebek atau penghasil bahan baku yang dibutuhkan, terutama yang berlokasi di Propinsi Lampung agar bisa saling bekerjasama dan menguntungkan (simbiosa mutualisme).

Bukankah dukungan pemerintah dan kelompok peduli setempat akan memotivasi KSM-KSM untuk saling bermitra dan meningkatkan produktivitasnya? Pada gilirannya kemiskinan hanya dapat ditanggulangi secara kolektif oleh berbagai pihak yang difasilitasi oleh pemerintah. (Tim USK Sosialisasi P2KP-3/KMW XI P2KP-3 Lampung; Nina)

Informasi lebih lengkap, hubungi :

1. Koordinator BKM Pasir Gintung
Robianto
No. Telp/HP : 081540820074

2. BKM Pasir Gintung
Jl. Pisan Gg. Garuda 3 No. 21
Kel. Pasir Gintung Kec. Tanjung Karang Pusat
Telp. 0721-7549798

3. KMW XI P2KP-3 Lampung
Jl. Sultan Agung No. 14 B Way Halim Indah
Bandar Lampung 35135
Telp. 0721-708809

4. Korkot-1 Bandar Lampung
Jl. Bakau No. 42 Kel. Tanjung Gading
Bandar Lampung
Telp. 0721-250953

(dibaca 7625)
Kembali ke atas







Tim pengelola website
PNPM Mandiri Perkotaan
Jl. Penjernihan 1, No. 19 F,
Pejompongan - Jakarta Pusat 10210
Telp: (021) 70912271, (021)-70952271 Home | Warta | Media | Best practice | Forum | Pustaka | Aplikasi | Laporan | F A Q | Kontak
Total pengunjung hari ini: 4740, akses halaman: 5980, pengunjung online: 101, waktu akses: 0,016 detik.